Pages

WELLCOME TO MY SITE

Selasa, 27 September 2011

perusahaan multinasional (MNC)


PENDAHULUAN
            Dalam era sekarang ini, perusahaan dituntut biasa mengembangkan bisnisnya tidak hanya di tingkat domestik, tetapi juga tingkat global. Dan diharapkan juga untuk bisa memaksimalisasi sumber daya yang dimiliki. Tujuannya ya seperti biasa, yaitu untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Dalam dunia bisnis, ini bisa disebut juga dengan MNC (Multinational Corporate) atau perusahaan multinasional. MNC merupakan perusahaan yang tidak hanya memasarkan atau memproduksi produknya di dalam negri tetapi juga berusaha agar produk tersebut dapat sampai di lingkup dunia atau internasional. Dalam MNC terdapat induk perusahaan dan juga anak perusahaan yang berada di berbagai negara. Pusat manajemen MNC ini terdapat pada perusahan induk yang berkedudukan di negara asal.
Makalah ini akan menerangkan tentang pengertian MNC, motif-motif, teknis, dan juga pandangan islam mengenai MNC tersebut. Diharapkan tulisan ini memberikan manfaat dan juga memberi pemahaman mengenai bisnis global khususnya MNC itu sendiri. Kurang lebihnya tulisan ini, kami mohon maaf.






PEMBAHASAN
MNC (Multinational Corporate)
A.   PENGERTIAN
Perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di dua negara atau lebih sehingga dalam aktivitasnya melibatkan dua mata uang atau lebih yang berbeda. Pada umumnya MNC memiliki kantor pusat disuatu negara (induk perusahaan) dan didukung oleh beberapa anak perusahaan dinegara lain yang pengoperasiannya dengan telekomunikasi.
Induk perusahaan merupakan kantor pusat dari anak-anak perusahaan yang juga merupakan pemilik penuh dari anak perusahaan asing tersebut. Ini adalah gambaran asing kepemilikan perusahaan multinasional. Bentuk ini memudahkan manajer keuangan MNC untuk hanya memiliki satu tujuan yaitu memaksimalkan nilai MNC secara keseluruhan dan bukan memaksimalkan nilai dari anak perusahaan asing saja.
Awalnya perusahaan mungkin hanya berupaya untuk mengekspor produknya ke negara tertentu atau mengimpor barang dari produsen asing. Namun seiring waktu, beberapa perusahaan melihat peluang asing baru dan akhirnya membentuk anak perusahaan di negar asing.
Tujuan umum suatu perusahaan multinasional adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Meskipun demikian beberapa MNC ada yang cenderung lebih fokus untuk memuaskan tujuan pemerintah, bank, atau karyawanya dibanding dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham saja.
B.   MOTIF-MOTIF
Ada 3 motif berdirinya perusahaan multinasional, yaitu:
1)    Bermotif memperluas usahanya dalam rangka mencari bahan baku (raw material seker) dan menjual produknya keluar negeri, bahkan pemerintah tidak tahu berapa banyak dan apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan asing tersebut. (Seperti: PT Freeport (timah dan emas) di Irian Jaya, PT Caltex (minyak) di Riau, PT Port Newman (minyak) di Batu Binjai NTB dll.
2)    Bermotif mencari pasar (market seeker).
Setelah terpenuhinya pasar dalam negara tersebut, perusahaan multinasional ini berusaha mencari pasar-pasar baru untuk memasarkan produknya. Hal ini dapat memperluas jangkauan pemasaran barang tersebut.
3)    Bermotif menimumkan biaya (cost minimazer) dan memaksimalkan sumber daya, Seperti: Keringanan pajak, tenaga kerja murah, harga tanah murah, biaya pengolahan limbah dengan syarat ringan, menghindari adanya batasan kuota dinegaranya, dan pelayanan purna jual cepat.

C.   TEKNIS
Teknis dalam perusahaan multinasional adalah:
1)    Ekspor, merupakan proses awal menjadi perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional merupakan pendekatan yang relatif konservatif yang digunakan perusahaan untuk menembus pasar (melalui ekspor) atau untuk memperoleh barang dengan biaya rendah melalui impor.
2)    Memberikan Lisensi dan mendirikan fasilitas produksi kepada mitra lokalnya.
Lisensi memudahkan perusahaan untuk menggunakan teknologi mereka di pasar asing tanpa melakukan investasi besar di negara lain dan tanpa biaya transportasi yang muncul jika mengekspor barang.

3)    Investasi langsung (foreign direct investmnet)
Cara ini diambil setelah  ada jaminan bahwa investasi itu aman dari resiko dan persaiangan mitra lokal dan mnguntungkan karena pasar telah berkembang dan memberikan respon yang positif. Spt : Astra mengembangkan program diklat kepada bengkel-bengkel hingga ke desa-desa diseluruh Indonesia dengan tujuan mengamankan investasi yang besar telah tertanam karena pelayanan purna jual dan ketersediaan suku cadang dapat dipenuhi. 

D.   PANDANGAN ISLAM
Dalam Al quran surat al-Jum’ah ayat 10 Allah berfirman, ”Apabila shalat sudah ditunaikan maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah serta banyak-banyaklah mengingat Allah agar kalian menjadi orang yang beruntung. Apabila ayat ini kita perhatikan secara seksama, ada dua hal penting yang harus kita cermati, yaitu (i) fantasyiruu fi al-ard (bertebaranlah di muka bumi) dan (ii) wabtaghu min fadl Allah (carilah anugrah/rezeki Allah). Redaksi fantasyiruu adalah perintah Allah agar ummat Islam segera bertebaran di muka bumi untuk melakukan aktivitas bisnis setelah shalat fardlu selesai ditunaikan. Ke mana tujuan bertebaran itu? Ternyata Allah SWT tidak membatasinya hanya sekadar di kampung, kecamatan, kabupaten, provinsi, atau Indonesia saja. Allah memerintahkan kita untuk go global atau fi al-ard. Ini artinya kita harus menembus Timur Tengah, Eropa, Amerika, Australia, Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Untuk apa kita bertebaran ke tempat-tempat tersebut? Allah menjawab bukan untuk tourism belaka, tetapi untuk berdagang dan mencari rezeki ”wabtaghu min fadl Allah” (M.Syafi’i Antonio,2003).
Dalam Surat al-Quraish Allah melukiskan satu contoh dari kaum Quraish (leluhur Rasulullah dan petinggi bangsa Arab) yang telah mampu menjadi pemain global dengan segala keterbatasan sumber daya alam di negeri mereka. Allah berfirman, “Karena kebiasaan orang-orang Quraish. (Yaitu) kebiasaan melakukan perjalan dagang pada musim dingin dan musim panas.”Para ahli tafsir baik klasik, seperti al-Thabari, Ibn Katsir, Zamakhsyari, maupun kontemporer seperti, al-Maraghi, az-Zuhaily, dan Sayyid Qutb, sepakat bahwa perjalanan dagang musim dingin dilakukan ke utara seperti Syria, Turki, Bulgaria, Yunani, dan sebagian Eropa Timur, sementara perjalanan musim panas dilakukan ke selatan seputar Yaman, Oman, atau bekerja sama dengan para pedagang Cina dan India yang singgah di pelabuhan internasional Aden. Perintah Al-quran untuk melakukan perdagangan dengan go internasional ke manca negara telah dibuktikan oleh generasi Islam di masa kejayaan Islam. Peter L Bernstein dalam buku The Power of Gold, (2000, p.66-67), menggambarkan kejayaan ummat Islam genarasi awal dalam melakukan perdagangan internasional.



DAFTAR ISI
Madura,  jeff. 2011. Keuangan perusahaan internasional (edisi ke-8 buku 1). Jakarta: salemba empat.
THANK'S FOR VISITE MY SITE